Dr. I Ketut Mardjana, Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero)

Author: I Ketut Mardjana / Label:


Untuk mengisi kekosongan Jabatan Dirut PT Pos Indonesia, Menteri Negara BUMN melalui Keputusan Menteri Negara BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pos Indonesia Nomor : KEP-142/MBU/2008 tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pos Indonesia, mengangkat Dr. I Ketut Mardjana, sebagai Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero).

Doktor lulusan Monash University, Melbourne Australia ini, dilantik oleh Sekretaris Kementrian Negara BUMN, Muhammad Said Didu dan Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata, Harry Susetyo Nugroho, sebagai kuasa dari Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Pos Indonesia (Persero), Jumat (25/07) di Jakarta.

I Ketut Mardjana, memulai karirnya di Departemen Keuangan dari tahun 1974 sampai tahun 2000. Dalam perjalanan karirnya pernah menjabat sebagai Direktur Informasi dan Pengembangan Peraturan BUMN pada Dirjen BUMN, Departemen Keuangan pada tahun 1998 dan Direktur Industri Manufaktur, Kantor Menteri Negara Pemberdayaan BUMN/Badan Pembina BUMN pada tahun 1999-2000.

Selain menjabat Komisaris PT Jasa Sarana sejak tahun 2004 sampai sekarang, I Ketut Mardjana pernah pula menjabat sebagai komisari di beberapa perusahaan, yakni Komisaris PT Semen Gresik, Tbk pada tahun 1998, Komisaris PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk pada tahun 1999-2001, Komisaris PT Semen Tonasa (Persero) pada tahun 1998-2002, Komisaris PT Kapita Asia pada tahun 2003-2004 serta Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI pada tahun 2003-2006.

Peraih penghargaan Asian Development Best Executive Awards dan Asean Social and Economic Corporate Golden Awards ini menyelesaikan pendidikan di Institut Ilmu Keuangan, Jurusan Akutansi pada tahun 1979 dan meraih gelar Doktor tahun 1993 dari Monash University, Melbourne, Australia.

Sejak akhir Agustus 2007 menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Umum PT Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk. (CMNP), dimana sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan. Ditengah kesibukannya sebagai eksekutif dan komisaris di beberapa perusahaan, I Ketut Mardjana juga aktif menulis di berbagai harian/majalah dan menerbitkan beberapa jurnal dan karya ilmiah.

Selengkapnya...

Signing First Day Cover

Author: I Ketut Mardjana / Label:


At the Palace of Vice President , Wednesday, 5 November 2008, had Launched stamp series of Flora – Fauna as Identity of Province and marked with signing First Day Cover stamp series by Vice President of Republic Indonesia, Jusuf Kalla, with behind by Minister of Environmental and Minister of Communication and Information also Vice President Director of PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana.

Selengkapnya...

Aliansi Strategis Pos Indonesia dan Citibank Indonesia

Author: I Ketut Mardjana / Label:


Pos Indonesia dan Citibank, N.A. Indonesia melakukan kerjasama strategis tentang pengiriman dokumen melalui Admailpos, Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Dirutpos I Ketut Mardjana dan Citi Country Officer Shariq Mukhtar, Rabu (15/04) di Jakarta. Citi adalah bank pertama yang menggunakan teknologi terbaru yang dikembangkan bersama Pos Indonesia sebagai penyedia utama layanan pengiriman rekening koran, PIN, katalog dan dokumen lainnya.


Kerjasama yang dijalin meliputi pengiriman dokumen Citi oleh Pos Indonesia melalui jasa Admail sebagai unit yang menggarap produk hybrid mail dalam meningkatkan kualitas layanan yang memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi setiap pelanggan. Admailpos memberikan pelayanan one stop service yang akan melakukan processing mulai dari database system, creative design, printing, mailshop (folding, inserting, enveloping, addressing) hingga delivery.

Citi dan Pos Indonesia mengembangkan sistem hibrida yang disebut i-POS (Integrated Point of Service) akan mempermudah pelacakan status dokumen yang terkirim maupun tidak. Melalui sistem ini bisa diperoleh data selama 12 bulan terakhir dan secara efisien dapat melaporkan aktivitas pengiriman berkala yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional melalui perbaikan tingkat layanan maksimal 3 hari untuk wilayah Jabodetabek, 5 hari untuk wilayah Jawa dan 7 hari untuk luar Jawa.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menyediakan layanan terbaik kepada nasabah bersama Pos Indonesia, citi terus memperkenalkan berbagai solusi inovatif, salah satunya adalah pembayaran kartu kresdit secara real time pertama.” Kata Shariq Mukhtar, Citi Country officer.
Ditambahkan Mukhtar, bahwa melalui fasilitas ini, para nasabah kartu kredit citibank dapat melakukan pembayaran tagihan kartu kredit di seluruh kantorpos di berbagai wilayah di Indonesia.

Citi dan Pos Indonesia memiliki sejarah kerjasama yang erat sejak tahun 1992. Citi adalah bank pertama yang memanfaatkan layanan Pos Indonesia untuk mendistribusikan seluruh pernyataan transaksi rekaning yang kemudian diikuti oleh bank-bank lainnya. Selama ini Citi Indonesia dan Pos Indonesia telah melayani nasabah korporat Citibank dan Citifinancial.

Senada dengan Mukhtar, menurut Wakil Dirutpos I ketut Mardjana, Pembayaran tersebut secara langsung dapat terlihat di rekening nasabah, “sekarang kami meningkatkan kerjasama strategis dengan memperkenalkan sistem baru bernama i-POS untuk meningkatkan layanan pengiriman dan sistem pelacakan” katanya.

Dijelaskan Mukhtar, tahun lalu Pos Indonesia dan Citi melangkah menuju kerjasama strategis sebagai upaya untuk secara terus menerus menyediakan solusi keuangan yang inovatif bagi nasabah korporat Citi, sehingga dapat menciptakan efisiensi bagi perputaran modal perusahaan.

Melalui kerjasama ini, 3500 Kantorpos di seluruh Indonesia berfungsi sebagai saluran distribusi untuk menerima tagihan dan menyalurkan dana bagi nasabah korporat Citi. Citi merupakan bank asing pertama yang bekerjasama dengan Pos Indonesia dalam menyediakan solusi keuangan untuk corporate banking.

“Nasabah Citi dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan karena harus membuka beberpa rekening di beberapa lokasi berbeda dengan mengakses jaringan Pos Indonesia untuk mengelola tagihan dari pelanggan dan melakukan pembayaran kepada mitra kerja, bahkan meskipun mereka berada di daerah terpencil yang belum memiliki layanan perbankan” kata Mardjana.

Ditambahkan Mukhtar, nasabah Citi juga dapat secara langsung melihat dan mengunduh laporan tagihan secara rinci melalui layanan internet banking Citi, CitiDirect@Online Banking.

“Dapat kami informasikan pula bahwa pada tahun 2007, Citifinancial dan PT Pos Indonesia telah memperkenalkan proses persetujuan pengajuan pinjaman dalam 30 menit melalui beberapa kantorpos besar. Melalui kerjasama ini, nasabah Citifinancial dapat mengajukan pinjaman dan menjadapat persetujuan dalam 30 menit hanya dengan mengunjungi kantorpos terdekat” jelas Mardjana.

Selengkapnya...

Kuartal I, Pendapatan Pos Indonesia Rp 562 M

Author: I Ketut Mardjana / Label:


Pendapatan PT Pos Indonesia pada tiga bulan pertama tahun 2009 sudah mencapai 98 persen atau Rp 562,5 miliar dari target pendapatan Rp 574 miliar.


Wakil Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan, pendapatan ini bisa dicapai karena adanya upaya peningkatan kegiatan pelayanan Pos Indonesia. "Termasuk hari ini kami bekerja sama dengan Citi Indonesia dalam hal peningkatan pelayanan," kata I Ketut dalam jumpa pers di Kantor Pusat Pos Indonesia, Rabu 15 April 2009.


Pos Indonesia hari ini menandatangani kontrak kerja sama selama 2 tahun dengan Citi Indonesia. Meski tidak disebut secara nilai, namun dengan peningkatan frekuensi dan pelayanan, diharapkan bisa mencapai Rp 12 miliar - Rp 14 miliar.

"Tahun 2007 dari kerja sama sebelumnya, melalui pengiriman surat saja pendapatan kami Rp 7 miliar," kata I Ketut.

Pada tahun 2008 pendapatan pengiriman surat ini meningkat sedikit menjadi Rp 8 miliar. Secara keseluruhan pendapatan pada 2008 Pos Indonesia adalah Rp 2,4 triliun.

I Ketut mengatakan, pendapatan ini diperoleh dari tiga bisnis utama yang dikembangkan Pos Indonesia. Bisnis ini meliputi jasa pengiriman surat, logistik, dan jasa keungan. "Bisnis pengiriman surat menyumbang porsi terbesar pendatan yakni 58 persennya, sedang jasa keuangan antara 24-25 persen, dan logistik masih dalam jumlah kecil," kata I Ketut.

Pelaksanaan Pemilihan Umum, membuat Pos Indonesia mencatat pendapatan yang cukup besar. Jumlahnya Rp 50 miliar. "Pendapatan ini kami peroleh dari pengiriman logistik pelaksanaan Pemilu seperti boks, tinta, dan beberapa perlengkapan lain," katanya.

Selain itu pada tahun ini, Pos Idonesia akan membuat 3.500 kantor Pos online. "Tahun lalu kami sudah online 3.400, jadi tinggal 100 kantor cabang. Kami harapkan tahun ini selesai," katanya. Upaya sistem online ini dilakukan untuk peningkatan pelayanan kantor Pos.


Selengkapnya...